Dalam dunia WordPress, nama Divi semakin sering dibicarakan oleh para pengembang web. Divi adalah salah satu page builder yang cukup powerful, kaya fitur, dan banyak digunakan di berbagai proyek website profesional.
Tapi apa sebenarnya yang membuat Divi begitu menonjol? Seberapa kuat kemampuannya untuk kustomisasi? Dan apa saja kelebihan serta kekurangannya ketimbang page builder lain?
Apa Itu Divi Page Builder?
Divi adalah produk dari Elegant Themes, sebuah perusahaan pengembang tema dan plugin WordPress yang sudah berpengalaman lebih dari satu dekade. Divi bukan hanya sekadar tema, tapi juga visual page builder yang memungkinkan pengguna membangun layout web secara drag-and-drop, tanpa perlu coding.
Satu lisensi Divi bisa digunakan untuk banyak website, membuatnya menarik bagi freelancer dan agensi.
Kelebihan Divi Page Builder
1. Editor Visual Full Customisasi
Divi memungkinkan kamu membangun website dengan kontrol penuh atas setiap elemen. Dari warna, ukuran, efek, posisi, hingga animasi semuanya bisa diatur secara visual.
2. Sistem Layout Reusable
Divi mendukung penggunaan layout yang bisa disimpan dan digunakan ulang di halaman lain, mempercepat proses desain.
3. Global Design System
Kamu bisa membuat pengaturan desain global (warna, font, heading style), sehingga tidak perlu atur ulang di setiap elemen satu per satu.
4. Ratusan Template dan Modul
Tersedia lebih dari 200 layout pack dan 40+ modul seperti slider, galeri, form, blog, counter, call-to-action, dan lainnya.
5. Built-in A/B Testing
Divi adalah satu-satunya page builder yang menyediakan fitur split testing langsung dari dalam builder, sangat berguna untuk kebutuhan marketing dan konversi.
6. Lisensi Unlimited
Bayar sekali (lifetime license) dan kamu bisa pakai Divi di semua proyek tanpa batas.
Kekurangan Divi Page Builder
1. Bisa Berat Jika Tidak Dioptimalkan
Dengan fitur sebanyak itu, Divi bisa memperlambat loading website jika tidak dikombinasikan dengan plugin optimasi seperti caching dan image compression.
2. Ada Kurva Belajar
Divi punya banyak fitur. Buat pemula, tampilan awalnya bisa terasa kompleks dibanding Elementor yang lebih “plug-and-play”.
3. Export & Migration Tidak Sesederhana Elementor
Memindahkan konten dari Divi ke page builder lain agak sulit karena struktur modulnya lebih kompleks.
4. Tidak Tersedia Versi Gratis
Divi hanya tersedia dalam versi berbayar. Meski demikian, harga lisensinya masih cukup kompetitif dibandingkan builder premium lain jika dipakai untuk banyak situs.
Seberapa Kuat Customisasi di Divi?
Lantas, seberapa kuat kostumisasi dari Divi? Kostumisasi ini adalah hal penting untuk keluar dari keterbatasan. Maka, jawabannya adalah sangat kuat. Di Divi, kamu bisa melakukan:
- Desain visual di level setiap elemen kecil
- Buat efek hover, animasi scroll, dan motion secara built-in
- Atur tampilan berbeda untuk desktop, tablet, dan mobile
- Tambah CSS custom langsung di modul tertentu
- Gunakan dynamic content untuk menampilkan konten dinamis dari database
Divi cocok digunakan untuk:
- Website portofolio profesional
- Website agensi kreatif
- Landing page marketing
- Website perusahaan & startup
- Toko online berbasis WooCommerce
Divi adalah salah satu page builder paling kuat di WordPress, cocok untuk pengguna yang ingin fleksibilitas tinggi dan tampilan desain modern. Jika kamu bekerja secara profesional membangun banyak website, lisensi lifetime Divi bisa jadi investasi terbaik.
Namun, untuk pemula yang mencari cara cepat dan ringan, mungkin Elementor terasa lebih simpel. Meski begitu, dengan waktu belajar yang cukup, Divi bisa jadi alat yang sangat powerful untuk membuat website yang benar-benar unik.